teleskop
Secara umum, sebuah teleskop memiliki 3 buah bagian penting, lensa objektif sebagai pengumpul cahaya dari objek, tabung teleskop, dan lensa okuler sebagai pemfokus cahaya yang dikumpulkan lensa objektif. Lensa okuler ini juga biasa disebut sebagai eyepiece. Sebagaimana tampak pada gambar, cahaya yang datang dari objek akan difokuskan di suatu titik di dalam tabung teleskop (5). Lalu bayangan di titik ini akan menjadi objek bagi eyepiece dan akan diperbesar/diperkuat sehingga kita akan melihat bintang menjadi lebih terang atau bulan/planet menjadi lebih besar. Perbesaran bayangan sebuah teleskop dapat dihitung dengan rumus: (panjang fokus objektif)/(panjang fokus okuler). Dalam prakteknya, lensa objektif dan eyepiece dapat terdiri dari berbagai lensa baik itu cembung, cekung, atau gabungan keduanya.
Teleskop ditemukan pada awal abad ke-17 di Belanda namun saat itu belum digunakan untuk keperluan astronomi. Orang pertama yang menggunakan teleskop untuk mengamati objek langit adalah Galileo Galilei. Kala itu ia menggunakannya untuk melihat Bulan, Jupiter, Venus, dan Matahari. Akibat pengamatannya pada Matahari itulah ia mengalami kebutaan. Setelahnya teleskop mengalami perkembangan teknologi dengan pesat. Sistem optik berkembang sehingga teleskop tidak hanya menggunakan lensa saja tetapi juga cermin atau kombinasi keduanya. Beberapa sistem optik teleskop yang terkenal adalah Galilean, Keplerian, Newtonian, Cassegrain, Schmidt, serta Maksutov. Penggunaan teknologi apokromat pada lensa juga populer, sehingga lensa teleskop tidak lagi menimbulkan cacat/aberasi kromatis.
Sumber: Wikipedia
Kini dengan teknologi yang sudah semakin maju, ukuran teleskop semakin besar. Sebagian besar teleskop raksasa tersebut menggunakan optik cermin karena biaya produksinya lebih murah dan pemasangannya lebih mudah dibandingkan lensa besar.
Komentar
Posting Komentar